My Blog My Story

Jadi gini.... gue langsung to the point aja yaa.... abis sebenernya gue mau nge- tweet ini. Tapi rasanya ga bisa panjang. Kan kalo lewat blog ga dibatasi karakter hurufnya kan? Katanya mau to the point . Wkwkwkwk. Iyaya. Yaudahlah ya...dibaca aja. Kalo males dibaca ya gausah di klik lah. Repot deh*timpuk wedges * Jadi hari Jum'at, 21 Maret 2014 pukul 12.28 WIB(di jam hp gue) terjadi suatu keanehan. Anyone can guess it? Gampang aja sih. Gue tau lebak bulus suka macet. Tapi ya... yang gue tau macetnya itu jarang depan Poins Square. Jadi ini aneh. Sumpah! SUER! Ini aja gue post sebelum nyampe terminal. Aneh kan? Penting ga? Menurut lo aja sih..... hyahahahhaha. Semoga Penulis mendapat apa yang dicita-citakan. Amiiin :) Makasih yang udah baca ampe akhir. Karena kalian juga berdoa buat gue. Lop u :*

Namaku Kamelia Farikha Pritasari. Kalian cukup memanggilku Sari. Bukan Meli karena itu pasaran atau Lia atau Prita. Aku lebih suka orang memanggilku Sari. Aku mau curhat. Aku sedang sebal dengan seseorang. Bukan sedang lebih tepatnya tapi selalu sebal dengan orang yang sama. Namanya M. Fauzan Amandanu. Dia tidak menggangguku atau semacamnya sebenarnya. Hanya... bagaimana ya.... sikapnya sungguh sangat terlalu menyebalkan. Kalian harus tahu semua teman sekelasku juga sebal padanya karena dia arogan. Bukan arogan seperti anak berandalan yang suka merokok atau narkoba atau sejenisnya. Tapi sikapnya arogan sekaligus menyebalkan. Aku akui dia pintar dan hampir jenius menurutku walau aku tidak mau mengakuinya. Tapi kalau dia bersikap seperti itu aku dan teman-teman pasti jadi sebal padanya. Dia itu pintar, tapi sayangnya terlalu menyepelekan orang lain. Itu yang aku sebal darinya. Tapi sebenarnya akhir-akhir ini aku menjadi dekat dengannya karena kita saling mengajari-ewh-kimia dan biologi.

Aku Narina Dwi Erlingga. Nama yang aneh bukan? Memang. Tapi aku suka namaku. Lagipula nama yang kita punya merupakan do'a orangtua juga, kan? Oke. Ini mulai membosankan menceritakan diriku sendiri. Aku siswi SMA kelas 11 Ipa 4 di sebuah sekolah swasta ternama. Dan semua orang memanggilku Rina kecuali.... "Linggiis.... lo kemana aja sih? Gue cariin juga. Ada misi penting nih dari Kaisar Teras Rumah." "Aduh. Bawel banget sih lo, Tuan Paku" Jawabku. Baiklah perkenalkan temanku yang paling unik--walaupun dia tidak mau disebut begitu--Rengga Eka Pakusadewo. Seorang anak orang kaya jajaran kesepuluh dunia. Oke, ini bohong. Rengga--atau panggilanku untuknya, Tuan Paku--memang anak orang kaya yang supel dan kadang arogan. Kami bertemu di SMA sejak awal semester pertama dimulai. Mempunyai hobi yang berbeda denganku tapi saling berkaitan membuat kami menjadi dekat. Dia senang menghabiskan uang dengan membeli buku dan aku senang membaca buku gratis. Baiklah, ini tidak b

Well, this is no hard feeling. Really. I absolutely sure. Err....maybe. Gimana ya? Mereka lagi cerita . And I sit beside them. So, how can I can't hear that? Then. It's not important anymore. By the way, that was something I want to talk about. Buuutt, I don't know how to explain that? Oh really. It's all not that important. I. Really. Not. That. Kind. Of. Fan. If you read this. You should know. I-ever-love-you. Maybe until you read this I still love you or Not. Okay, this is really not important. But, you should know. This is not that kind of love #ciiyyeee. Wkwkwkwk. Udahlah. It's time to go home now. Life well, eat well(?)