Posts

Showing posts from April, 2020

Backtstreet: At The Office

"Hi." "Hi. Long time no see. " Katanya tiba-tiba mengerling padaku. Aku hanya terkekeh kecil. "Naik apa kesini?" Tanyaku berjalan ke arahnya yang tengah mencari tempat duduk. "Naik mobil bareng yang lain." Jawabnya berjalan menuju meja yang ada di depanku. "Hoo... I see . Terus pulangnya?" "Liat nanti." "Okedeh." Jawabku berbalik dan jalan berputar kembali ke mejaku. --- 'What's with the smile?' 'Nothing.' 'Are you that happy to see me?' 'No.' 'Too bad. Coz, I am beyond happy to see you.' Balasannya pada chat terakhir membuatku mendongak dari handphone yang tengah aku pegang dan menatapnya. Dia hanya tersenyum. 'Want to grab some snack?' Dia menunjuk handphone -nya lagi, memintaku membalas pesannya yang terakhir. Aku langsung beranjak ke arah pintu. Di belakang, aku yakin dia tengah menyusulku. ---- Jadi kami benar-benar membeli camilan dan berjalan kembali ke kan

Backstreet: On The Meeting

Image
'Yes! Jam sepuluh. Bentar lagi meeting.'  Aku sudah senyum saja sedari tadi depan laptop. Menunggu meeting yang memang sudah direncakan oleh team leader kami semenjak kami harus bekerja di rumah karena kondisi saat ini. "Udah join belum kamu?" Tanyanya dari seberang telepon. Iya, kami juga berakhir harus menjalani LDR-walaupun tidak persis-karena kantor yang ditutup sementara sedangkan kami harus menghindari keramaian. "Ini mau join belum bisa, agak lemot internetnya. Sebel deh. Udah pada join ?" "Belum. Baru bertiga. Kalo kamu udah join juga baru berempat." ... Akhirnya aku berhasil join meeting online itu. Benar saja, baru ada empat termasuk aku. Mereka sedang membicarakan hal lain rupanya. Entah ide dari mana aku berbicara, "Kangen." "Sama aku juga." "Dih...ngapa lu pada." Tiba-tiba Zaky nyeletuk. "Jadian kali mereka." Sahut Manda iseng. "Lah emang kangen. Lu ga kangen apa sam

Delicate

This ain't for the best My reputation's never been worse, so You must like me for me Kamu mengenalnya saat para senior mengarahkan kalian untuk berkumpul antar jurusan. Sebenarnya saat itu kamu bahkan tidak menaruh perhatian sama sekali padanya karena, kamu baru saja putus dari pacar yang sudah dua tahun bersamamu. Padahal setelah ada jeda seminggu dari acara orientasi mahasiswa baru kamu berniat pulang untuk merayakan tiga tahun bersamanya. Jadi kamu merubah rencanamu saat giliran kamu mengenalkan diri. Kamu bilang, jurusan ini bukanlah pilihan pertamamu namun mungkin dengan kamu menjadi seseorang yang dikenal banyak orang kamu berharap pacarmu kembali. Walaupun, kamu tidak mengatakan bagian terakhir untuk membuat impresi pada mantan pacarmu didepan semua orang saat itu. Yang tidak kamu pertimbangkan, tekadmu yang berbeda dari yang lain ternyata menarik perhatiannya. ___ We can't make Any promises now, can we, babe? But you can make me a drink "Jadi, l

The Pink Hoodie #2 (Her Reason)

Image
"Udah lama?" "Engga. Baru aja." "Udah pesen?" "Nungguin lu." "Kan duluan aja tadi gue bilang. Kejebak macet pasti gue." "Gapapa si. Siapa tadi ga mau bareng padahal diajak?" "Yaudah ayo pesen." ___ "Gue ga nyangka lu kpopers." "Kenapa? Jangan bilang gue alay." Kataku agak defensif. "Ya gapapa. Ga keliatan aja. Kayak dandan lu tuh ya kayak orang-orang. Kalo lu ga bilang hoodie yang lu pake sekarang dari boyband kesukaan lu gue ga bakal ngira kali." Jelas Ega. Aku kembali menurunkan tensiku. Setelah hening beberapa saat, Ega kembali berbicara. "Kenapa lu bisa dan suka kpop? Lu pernah suka selain kpop ga si?" "Pernah lah. Masih. Kalo emang ada yang bagus kenapa engga. Lu butuh jawaban serius apa engga nih?" Tanyaku sebelum benar-benar menjawab pertanyaannya. "Dua duanya deh. We have time ." Jawabnya. "Oke. Yang ga serius dulu ya

The Pink Hoodie #1 (They Finally Meet)

Image
Gue ngeliat dia di kedai kopi pinggir jalan, masih pake hoodie -nya yang membuat gue pertama kali tertarik sama sosoknya. Gue memutuskan memberanikan diri menyapanya. ___ "Hai!" Seseorang menepuk pundakku. "Hai?" Jawabku bingung. "Kenalin, gue Ega." Katanya mengulurkan tangan. "Oh...Tami." "Kaget ya?" Katanya duduk didepanku. "Haha..iya." Jawabku menarik tudung hoodie -ku ke belakang. "Gue beberapa kali liat hoodie ini di jalan. Gue pikir orangnya beda terus, ternyata sama." Jelasnya. Aku masih menatapnya bingung dan curiga mungkin karena dia langsung menambahkan, "Nah iya. Sorry kalo ngerasa ga nyaman. Jadi, gue sama sekali ga bermaksud stalking atau gimana. Eh...lu ga buru-buru kan? Mau denger ceritanya ga?" Tanyanya sedikit panik. "Engga. Santai kok." Jawabku sedikit tersenyum karena yang ada dipikiranku saat ini adalah bagaimana mungkin ada laki-laki yang memperhatikan se