The Messy Thought

Seseorang baru saja membuka usahanya. Aku melihatnya di story yang dibuat. Hebat sekali, ditengah keadaan seperti ini dia berhasil membuat usaha dan mungkin menyalurkan hobinya. Sepertinya aku juga bisa. 
.
Wah... Dia akan menikah sebentar lagi. Di keadaan yang seperti ini. Beruntungnya mereka, menemukan sedikit kebahagian kecil ditengah keadaan yang tidak bisa dibilang baik-baik saja ini. Semoga perjalanan mereka diberi kelancaran dan kemudahan. Yaah... Semoga ada yang segera menemukanku juga di saat seperti ini. 
Bukankah dia baru saja memulainya? Sepertinya pesanan untuk dagangan yang dia pasarkan tidak putus. Kapan ya aku bisa memulainya? Padahal akupun memiliki banyak barang yang bisa dijual. 
Wah... Dia sudah menguasai kemampuan baru. Senang melihatnya. Semoga suatu saat dia dapat membuka akunnya sendiri untuk membagikan ilmunya. Aku iri, tapi sepertinya akupun tidak melakukan apa-apa pada hidupku. 
.
Dia menulis lagi rupanya. Tulisannya sangat menyentuh. Aku merasa ditampar dan hampir menangis membacanya. Kapan aku bisa menulis sepertinya ya? Banyak sekali yang ingin aku lakukan tapi tidak ada satupun yang aku kerjakan. Apa aku akan terus seperti ini? 
Aku tahu diluar sana pasti banyak orang sepertiku. Tidak seharusnya aku berpikir aku sendirian kan? Tapi sulit jika orang terdekatmu bahkan tidak ada disebelahmu. Apa yang bisa aku lakukan? Apa yang sebenarnya aku cari dari hidupku? Tidak adakah yang mau berjalan bersamaku? Tidak bisakah seseorang tinggal menemani? 
Apakah salah jika aku hanya ingin menjadi seperti ini? Seperti saat ini? Aku akan senang sekali jika mereka berbagi cerita padaku, walaupun mungkin aku tidak benar-benar memahami apa yang dikatakan. Sepertinya tidak masalah jika aku hanya berdiri disisi jalan kan? Menjadi seseorang yang bersorak paling kencang jika ada hal yang membahagiakan? Atau yang berteriak paling parau pada hal yang begitu mengecewakan? Aku tidak tahu apa yang aku inginkan. Mungkin mencari sesuatu yang tidak terlihat? Tidak dapat diraih? Tidak ada? Aku tidak tahu. 

Comments

Popular posts from this blog

Backstabber

Not Saying Word