Posts

Showing posts from March, 2020

Before They Meet

Image
May 28th, 2019 2.52 PM HAAAIIII GUE UDAH BISA LOGIN TAPI GABUT May 31st, 2019 10.57 AM Tebak siapa yang ke kantor? Gue doang hahahaha...maklum anak baru --- June 3rd, 2019 3.11 PM Finally bisa akses software kantor Dah ga gabut. Tapi pusing matanya jereng June 10th, 2019 11.54 PM Masih pengen libur lebaraan Day-1 ngantor setelah lebaran June 13th, 2019 2.13 PM Baru berani ke meja orang lain karena ada makan gratis. Yuhuu~ Ini rasanya kantor open space June 17th, 2019 9.15 AM http://bit.ly/attendance Nitip link absen 3.40 PM http://vlive.tv/video/120829 nonton got7 tourgraph --- August 15th, 2019 10.37 AM Happy third month working here~ August 22nd, 2019 4.21 PM Gue naksir orang keknya August 26th, 2019 2.30 PM BENERAN NAKSIR!! Tolooong!! August 29th, 2019 5.29 PM Curhat sebelum pulang nih. Gue beneran suka dia dong. --- September 2nd, 2019 9.59 AM Dia udah di tag orang 2.17 PM GA BOL

"Paper Towns" - John Green

Image
Menceritakan mengenai dua tokoh Margo Roth Spielgman dan Quentin Jacobsen(?) dan bagaimana cara mereka memandang satu sama lain dan orang-orang disekitarnya. Cerita ini bermula dari Q, panggilan untuk Quentin, yang diajak Margo untuk melakukan pembalasan dendam terhadap kumpulan temannya yang dia rasa sudah bukan lagi temannya. Di mana Margo dikhianati temannya yang berselingkuh dengan pacarnya. Namun, setelah hari berganti Margo menghilang. Q yang merasa ada yang salah dengan keadaan tersebut mencoba mencari keberadaan Margo. Berusaha dengan mulai mengumpulkan petunjuk yang menurutnya, seperti ditinggalkan Margo untuknya. Dalam pencariannya, Q mendapati bahwa Margo mungkin bukan seperti apa yang ia kenal dan lihat sampai saat ini. Now my review to this book . Saat dibaca dengan bahasa Indonesia alurnya terasa jadi lebih panjang namun semakin cepat diakhir. Ga semua yang diartikan ke bahasa jadi mudah dipahami sebenernya. Bahkan ada beberapa yang (mungkin) merupakan lelucon menja

Have You Ever?

I'm done hating myself for feeling "Kamu sebenernya pernah suka sama aku ga si? Sebentar aja?" Tanya Ibel pada Bian. Ini adalah kencan mereka yang kesepuluh sejak Bian memutuskan menerima pernyataan cinta Ibel hampir tiga bulan lalu. "Aku tau kok. Kamu masih suka  teleponan sama dia, kan? Masih saling ngingetin, nonton, main, ketemuan." Lanjut Ibel lagi. Mereka kini sedang berada di angkringan menunggu hujan benar-benar berhenti. Diamnya Bian atas pernyataan Ibel membuat Ibel tersenyum lemah. I'm done crying myself awake Bian melihat tatapan itu, tatapan mata Ibel yang terluka. Namun Bian juga tidak memiliki jawaban atas apa yang ditanyakan Ibel jadi, dia meraih tangan Ibel dan menggenggamnya. "Mulai Senin besok aku ga bakal ganggu kamu lagi, Ian. Maaf sudah memaksakan perasaanku." Lanjut Ibel, membalas genggaman tangan Bian. I've gotta leave and start the healing Ibel meremas sekali lagi genggaman tangan Bian dan melepaskannya

How It Turns Out

I'm done hating myself for feeling "Lu selingkuh dari gue!" "Sayang, ini ga seperti yang kamu lihat. Kita kebetulan ketemu disini." Katanya mengejarku. Aku tidak berniat melakukan konfrontasi di depan perempuan entah siapa yang sedang dia rangkul. Jadi, setelah aku mengatakannya didepan mereka aku memutuskan berjalan menjauh tanpa peduli panggilannya. Aku sudah membiarkannya terlalu lama. Apa yang aku lihat adalah bukti nyata yang selama ini aku coba abaikan. ____ I'm done crying myself awake Satu minggu lalu... "Udah ya...nanti aku hubungi lagi." Katanya melihat aku masuk ke kontrakan kami. "Siapa yang telepon?" "Temen, nanyain kapan bisa kumpul lagi. Kok baru pulang?" "Iya. Banyak yang berantakan ga tau kenapa." Jawabku sambil melepas blazer dan meletakannya dalam bak cuci. Dia menghampiriku dan membawakan tasku ke dalam kamar kami. I've gotta leave and start the healing _____ Aku meraba