Dance With You

Skip the conversation when you already know
"Liat orang yang di sana ga?"
"Hahaha...iya. Anjir. Nyadar juga ternyata." Jawabnya. Kami sedang memperhatikan seorang ibu yang tanpa sengaja menggandeng patung manekin padahal sebelumnya menggandeng anaknya di sebelah kanannya dan baru menyadari setelah patung itu tidak bergerak dari tempatnya dan berekspresi seperti tidak ada yang salah.
....
Spinning like a girl in the brand new dress
"Yang ini, atau yang ini?" Tanyaku membawa dua baju kehadapannya untuk aku coba kenakan.
"Coba dua-duanya dulu deh. Baru gue pilih yang cocok." Jawabnya.
"Oke." Balasku dan menuju ruang ganti. Kami bersama mencari baju untuk malam prom nanti.
...
I guess we fell apart in the usual way
"Makan yang bener kek. Belepotan itu." Katanya mengelap mulutku. Aku hanya membalas dengan cengiran dan tetap melanjutkan makan. Tidak lama kami selesai makan dan bangkit untuk memberikan tempat duduk pada yang lain. Dia menarikku ke dalam pelukannya saat seseorang hampir saja menabrakku dengan nampan di tangannya. Sesampainya di mobil dia kelihatan panik dan bingung.
"Kebiasaan kan. Nih." Kataku dengan tidak tega menyerahkan dompet dan kunci mobilnya. Dia membalas dengan senyum pasrah dan segera memasukkan kunci mobilnya untuk menjalankan mobil meninggalkan parkiran.
...
Tonight I am gonna dance...but, I dont wanna dance if I'm not dancing with you.
"Udah tiga tahun ya." Katanya. Kami sekarang sedang berada di lantai dansa karena ini adalah malam prom setelah tiga tahun masa SMA kami. Sebentar lagi kami sudah harus memilih jalan masing-masing.
"Iya tiga tahun."
"Lama ga si?"
"Tergantung." Jawabku menatapnya.
"Kok gitu?" Tanyanya bingung.
"Ya...tiga tahun lu sama siapa dan gimana." Kataku memalingkan muka.
Kami memang sedang berdansa setelah akhirnya dia lelah ditarik sana-sini untuk berdansa.
"Lu sendiri gimana? Lama atau engga?" Tanyanya balik paham maksud jawabanku tanpa perlu dijelaskan.
"Lama kali ya? Bosen anjir gue sebelah lu mulu. Udah mana mulai dari tahun kita dan itu masih kelas satu kan ga ada rolling kelas. Lu lagi, maunya disebelah gue mulu pake segala ngusir Tere yang udah duduk sebelah gue duluan." Jawabku panjang lebar.
"Oh..gitu. Padahal gue mau nembak lu sekarang?" Jawabnya yang juga aku dengar karena jarak kita yang cukup dekat.
"Apaan?" Tanyaku memastikan.
"Would you be mine?" Tanyanya berbisik persis disamping telingaku. Aku terdiam.
"Ya...menurut lu aja dari tadi kenapa gue berdiri di pinggir meja minuman ga mau diajak dansa sama yang lain?"
"Kenapa?"
"Because, tonight I don't wanna dance if I'm not dancing with you." Jawabku membalas tatapannya dengan senyum yang tidak dapat aku tahan.
-END-

P.s. Terinspirasi lagu Taylor Swift - Holy Ground

Comments

Popular posts from this blog

Backstabber

Not Saying Word