Backstreet: On The Meeting

'Yes! Jam sepuluh. Bentar lagi meeting.' Aku sudah senyum saja sedari tadi depan laptop. Menunggu meeting yang memang sudah direncakan oleh team leader kami semenjak kami harus bekerja di rumah karena kondisi saat ini.
"Udah join belum kamu?" Tanyanya dari seberang telepon. Iya, kami juga berakhir harus menjalani LDR-walaupun tidak persis-karena kantor yang ditutup sementara sedangkan kami harus menghindari keramaian.
"Ini mau join belum bisa, agak lemot internetnya. Sebel deh. Udah pada join?"
"Belum. Baru bertiga. Kalo kamu udah join juga baru berempat."
...
Akhirnya aku berhasil join meeting online itu. Benar saja, baru ada empat termasuk aku. Mereka sedang membicarakan hal lain rupanya. Entah ide dari mana aku berbicara,
"Kangen."
"Sama aku juga."
"Dih...ngapa lu pada." Tiba-tiba Zaky nyeletuk.
"Jadian kali mereka." Sahut Manda iseng.
"Lah emang kangen. Lu ga kangen apa sama gue, Man?" Tanyaku menutupi intensiku sebenarnya.
"Males. Berisik lu kalo kerja." Jawabnya.
Iseng banget si kamu ๐Ÿ˜ค๐Ÿ˜†
Pict. by Affan Sudirman
Kamu lebih iseng, pake dibales๐Ÿ˜
Sebelum dia sempat membalas, akhirnya semua orang join dan meeting dimulai.
___
"Coba masing-masing share screen. Internetnya pada bermasalah ga? Satu-satu. Siapa dulu?" Tanya team leader-ku.
...
Saat giliranku, tidak sengaja chat darinya masuk.
Tapi aku beneran kangen tau๐Ÿ˜š๐Ÿ˜š
Mencoba segera meng-klik tombol x, ternyata malah terbuka. Sedikit panik aku mencoba menutup dan menunjukan tab yang diminta. Berusaha mengabaikan suara-suara yang muncul karena human error tadi. Aku hanya berharap dia tidak marah.
___
'Sorry. I didn't mean to.'
'It's okay. I really need to tell everyone about us.'
'Tapi aku ga mau kamu terpaksa.'
'Engga kok. Nanti ya, setelah semua orang masuk. Di acara tiga bulanan divisi kita.'
'Thank you.'
'No need. I love you๐Ÿ˜˜'
'Me too☺'
Aku jelas tidak pernah bisa memaksanya, kan?
___

Comments

Popular posts from this blog

Backstabber

Not Saying Word